DaerahNunukan

Diakhiri dengan Ber-Jepen Bersama, Penutupan Iraw Tidung Borneo Bersatu ke 3 Tahun 2024 Berlangsung Meriah

Bagikan ke

GEMAKALTARA.COM | NUNUKAN, KALTARA – Semua tampak bersuka cita, riang gembira di tengah gegap gempita kemeriahannya. Pelataran Balai Adat Tidung di Desa Binusan, kecamatan Nunukan seakan dipenuhi manusia. Seluruh tamu undangan dan masyarakat tampak menikmati menari jepen bersama Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid dan Wakil Bupati H. Hanafiah menandai ditutupnya rangkaian Iraw Tidung Borneo Bersatu ke 3 Tahun 2024, Senin (21/07/2024).

Iraw Tidung Borneo Bersatu di tahun ketiga ditahun 2024 ini dilaksanakan dan menjadi bagian dalam Kalender Of Event Perayaan Hari Ulang Tahun Kabupaten Nunukan ke 25 Tahun 2024.

Berita Terkait  Ramaikan HUT Kabupaten Nunukan ke 25, Sembilan Etnis yang ada di Nunukan Menampilkan Makanan Khas Tradisionalnya

Bupati Nunukan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasihnya atas sukses terselenggaranya Iraw Tidung Borneo Bersatu ke 3 Tahun 2024 ini.

Menurut Bupati, pelaksanaan Iraw Tidung Borneo Bersatu ke 3 Tahun 2024 dan Pekan Budaya Daerah Tahun 2024 adalah yang diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya Tidung ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan ke Balai Adat Tidung di Desa Binusan ini.

Berita Terkait  140 Kepala Desa dan 143 BPD di Kabupaten Nunukan Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan

Bupati Laura berharap, kegiatan ini bisa memotivasi generasi muda, seniman, budayawan, pemerhati kesenian untuk dapat terus mengembangkan kreasi dan inovasi sekaligus mengaktualisasikan diri melalui aktifitas dan prestasi seni.

“Selain itu, even ini juga merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian budaya daerah, sebab kita semua menyadari betapa pentingnya makna kebudayaan dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa, khususnya jati diri bangsa”, ujar Bupati Laura.

Berita Terkait  Dikukuhkan Gubernur, BPKP Akan Perkuat Pengawasan dan Akuntabilitas Pemerintahan

Pelaksanaan Iraw Tidung Borneo Bersatu ke 3 ini dilaksanakan selama 3 hari diisi berbagai macam kegiatan seperti lomba permainan tradisional, seminar seminar dan aneka sajian seni budaya yang melibatkan masyarakat Tidunng dari 4 Negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brunai Darussalam dengan jumlah peserta hingga mencapai 2000 orang. (Syam Ozzie/Prokompim Nnkn)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *