Nunukan

Satu Korban Kapal Karam di Perairan Sebatik Akhirnya Ditemukan Meninggal Dunia

Bagikan ke

GEMAKALTARA.COM .COM | NUNUKAN, KALTARA – Operasi pencarian korban perahu jongkong bermesin ganda 40 PK yang tenggelam pada Sabtu malam (19/7/2025) di perairan sekitar Pancang Putih, Desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, resmi ditutup pada Selasa (22/7/2025) sekitar pukul 14.00 WITA oleh tim SAR gabungan bersama Danposal Pancang.

Penutupan pencarian oleh tim setelah satu korban yang hilang dalam insiden perahu terbalik di perairan Sungai Pancang akhirnya berhasil ditemukan, korban Hasyim alias Aco ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dan langsung di evakuasi oleh tim SAR gabungan di Perairan Sebatik,Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (22/7/2025)

Dari hasil operasi tersebut, tiga anak buah kapal (ABK) berhasil ditemukan. Dua di antaranya selamat, sementara satu lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Berita Terkait  Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Nunukan Hadiri Sertijab Kepala Perwakilan BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Utara

Sebelumnya, dari tiga penumpang, satu orang anak buah kapal (ABK) bernama Arifin berhasil selamat dan dievakuasi oleh Speedboat Sadewa pada Minggu (20/7/2025). Sementara dua lainnya Hasim dan Rahmat sempat dilaporkan hilang. Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) langsung digelar sesaat setelah laporan diterima dari

Tim SAR gabungan yang terdiri dari 13 unsur, termasuk Pos SAR Nunukan, Lanal Nunukan, Marinir, Kopaska, Polairud, dan BPBD setempat, dikerahkan menyisir wilayah perairan Tanjung Aru dan sekitarnya.

Korban pertama Arifin berhasil ditemukan selamat di sekitar jalur speedboat reguer Sadewa, wilayah Sungai Nyamuk, sementara itu, korban kedua, atas nama Rahmat, ditemukan oleh nelayan di perairan Batu Payung, wilayah Malaysia. Saat ini, Rahmat masih dalam masa pemulihan kesehatan di Konsulat RI Tawau.

Berita Terkait  Gerak cepat, Bupati Laura Perintahkan Kepala BPBD untuk melihat langsung korban kebakaran di RSUD Malinau

“Kalau korban betul-betul dinyatakan sehat oleh pihak rumah sakit atau Konsulat, maka proses pemulangannya ke Indonesia akan difasilitasi secara resmi oleh Konsulat RI,” ujar Danposal Pancang, Kapten Laut (S) Sugeng Tri Mulyanto.

Korban ketiga, yang diketahui bernama Hasyim alias Aco, ditemukan di perairan perbatasan dekat Sungai Nyamuk kordinat N 04°09.416 E117°58670 dalam kondisi meninggal dunia. Ia telah dievakuasi dan diidentifikasi oleh pihak Rumah Sakit Pratama Sungai Taiwan, setelah istrinya memastikan identitas korban.

Berita Terkait  Kebakaran di Aji Kuning Hanguskan Satu Rumah

Dengan ditemukannya seluruh korban, operasi pencarian dinyatakan selesai. Kapten Laut (S) Sugeng Tri Mulyanto juga menjelaskan bahwa kapal nahas tersebut sebenarnya mengangkut sembako, terutama gula, dengan tujuan Sungai Bajau, Sebatik.

“Tujuan mereka adalah Sungai Bajau, bukan Tarakan. Kapal itu memang bermaksud membongkar muatannya di Sungai bajau, tapi belum sempat sampai tujuan sudah terjadi musibah,” ungkap Sugeng.

Penutupan operasi ini menandai berakhirnya upaya penyelamatan intensif yang melibatkan unsur SAR gabungan, termasuk unsur SAR terdiri dari Posal Sei Pancang, Posal Sei Nyamuk, Posal Sei Taiwan, Marinir, Kopaska, Satpolairud, Syahbandar, Brimob, Basarnas , wartawan serta masyarakat. (Syam Ozzie/***)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *